Bakhti Pasca Wafat: Panduan Memohon Maaf kepada Orang Tua yang Telah Pergi
Kepergian orang tua seringkali menyisakan kerinduan dan, bagi sebagian, bakti pasca wafat dalam bentuk penyesalan. Terkadang, ada kesalahan atau kata-kata yang belum sempat terucap maaf. Namun, dalam Islam, hubungan anak dan orang tua tetap berlanjut. Ada cara untuk memohon ampunan dan mencari ridha mereka, meski mereka tak lagi di sisi.
Rasa bersalah atas dosa pada orang tua di masa lalu bisa menjadi beban berat. Mungkin Anda pernah membantah, berucap kasar, atau menyakiti hati mereka. Kini, kesempatan untuk meminta maaf secara langsung telah sirna, memunculkan perasaan penyesalan abadi yang mendalam.
Namun, Islam menawarkan jalan ampunan ilahi dan kiat-kiat untuk terus berbakti. Ini adalah bentuk bakti pasca wafat yang bisa meringankan beban hati Anda dan, Insya Allah, mencapai mereka di alam sana. Ada beberapa langkah yang bisa Anda lakukan dengan tulus.
Kiat pertama adalah memperbanyak doa dan memohon ampunan untuk orang tua yang telah meninggal. Panjatkan doa agar Allah mengampuni segala dosa mereka, melapangkan kubur, dan menempatkan mereka di surga-Nya. Doa tulus dari anak adalah hadiah terbaik.
Selain itu, mohonlah ampunan kepada Allah atas dosa pada orang tua yang pernah kita lakukan. Akui kesalahan dengan penuh kerendahan hati. Berjanji untuk tidak mengulangi kesalahan serupa, dan berusaha menjadi pribadi yang lebih baik.
Kiat kedua, bersedekah atas nama orang tua yang telah tiada. Sedekah jariyah, seperti wakaf untuk pembangunan masjid, sumur, atau fasilitas pendidikan, akan terus mengalir pahalanya kepada mereka. Ini adalah bentuk bakti pasca wafat yang sangat efektif.
Melanjutkan amal kebaikan yang dahulu sering dilakukan oleh orang tua juga merupakan bentuk bakti. Jika mereka gemar bersilaturahmi, aktif di pengajian, atau suka membantu sesama, teruskanlah jejak kebaikan mereka. Ini akan membahagiakan mereka di alam sana.
Kiat ketiga adalah menjaga silaturahmi dengan kerabat dan teman-teman dekat orang tua. Menjenguk, bertanya kabar, dan membantu mereka jika diperlukan adalah amalan mulia. Dengan menjaga hubungan baik ini, Anda menghormati dan melanjutkan lingkaran kebaikan yang telah dibangun orang tua.